Sunday, May 15, 2016

PENTINGNYA KERJA KERAS



PENTINGNYA KERJA KERAS


A.  Kajian QS. At-Taubah 9:105 tentang Etos Kerja

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105)

Ayat ini merupakan peringatan keras terhadap orang-orang yang menyalahi perintah-perintah agama dan tidak jujur, bahwa amal mereka itu pun nantinya akan diperlihatkan pula kepada Rasul dan kaum Muslimin lainnya kelak di hari kiamat. Dan dengan demikian akan tersingkaplah aib mereka, dan ternyata amal-amal kebajikan mereka amat sedikit, dan sebaliknya dosa dari kejahatan-kejahatan mereka lebih banyak. 
Bahkan di dunia ini pun akan diperlihatkan pula kurangnya amal sholeh mereka dan banyaknya kejahatan yang mereka lakukan. Bahkan dalam suatu riwayat disebutkan pula bahwa amalan orang-orang yang hidup dipertontonkan kepada orang-orang yang telah mati, yaitu dari kalangan kaum keluarga dan sanak famili yang ada di alam barzakh. Dengan wafatnya seseorang maka ia dikembalikan ke alam akhirat. Di sana Allah akan memberitahukan kepada setiap orang tentang hasil dari perbuatan-perbuatan yang telah dilakukannya selagi ia di dunia dengan cara memberikan balasan terhadap amal mereka. Kebaikan dibalas dengan kebaikan, dan kejahatan dibalas dengan azab dan siksa.[1][13]
Ibn Katsir mengutip pendapat Mujahid yang mengatakan, “Ayat ini merupakan ancaman dari Allah Ta’ala terhadap orang-orang yang menyelisihi perintahNya. Amalan mereka akan dihadapkan kepadaNya, Rasul dan kaum mukminin. Hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil pada hari kiamat.

B.  Kajian QS. Az-zumar 39:39 tentang Etos Kerja

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6ZOnRx8-meZDc_TAkKY0aIfZ507qncdxXu1a28KS_Jtr6kd7HgcLALgEuupokejDTKqs8l4f14i6D-Aqrhw5Xr7fMxwSlyIznFpRXhpN1LDhqRhYBGt2V7kNZS2xQp35-EcFqe31MPJTz/s1600/39_39.png

Artinya :
Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui,
Isi kandungan dan assabun nuzulnya :
Pengakuan kaum musyrik bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah Al Khaliq (Maha Pencipta), akan tetapi anehnya mereka malah menyembah selain-Nya, dan ancaman untuk mereka dengan kehinaan di akhirat
Maksudnya menurut keadaan kamu yang kamu ridhai untuk dirimu, seperti menyemba sesuatu yang tidak berhak diibadahi dan tidak berkuasa apa-apa.

 Yakni mengerjakan apa yang aku serukan kepadamu, yaitu mengikhlaskan ibadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala saja.

C.  Kajian Hadis Tentang Etos Kerja

Islam sangat mendorong orang-orang mukmin untuk bekerja keras, karena pada hakikatnya kehidupan dunia ini merupakan kesempatan yang tidak akan pernah terulang untuk berbuat kebajikan atau sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Ini sekaligus untuk menguji orang-orang mukmin, siapakah diantara mereka yang paling baik dan tekun dalam bekerja.[5] Allah swt berfirman;
الَّذِي خَلَقَ المَوْتَ وَالحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَالعَزِيزُالغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk’ ; 2)

Untuk menekankan perintah agar kita semua menggunakan kesempatan hidup ini dengan giat bekerja dan beramal, Allah swt menegaskan bahwa tidak ada satu amal atau satu pekerjaanpun yang terlewatkan untuk mendapatkan imbalan di hari akhir nanti, karena semua amal dan pekerjaan kita akan disaksikan Allah swt, Rasulullah saw dan orang-orang mukmin lainnya. Allah swt berfirman;
وَقُلْ اعْمَلوُافَسَيَرَى اللهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّون اِلى عالمِ الغيْبِ والشّهادةِ فَيُنبّئُكُمْ بِماكُنْتُمْ تَعْمَلوْنَ                                                                          
“Dan Katakanlah; “Bekerjalah kamu, maka Allah swt dan Rasulullah-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”(QS. At-Taubah’; 105)

Disisi lain, Rasulullah saw sangat menekankan kepada seluruh umatnya, agar tidak menjadi orang yang pemalas dan orang yang suka meminta-minta. Pekerjaan apapun, walau tampak hina dimata banyak orang, jauh lebih baik dan mulia daripada harta yang ia peroleh dengan meminta-minta. Dalam sebuah riwayat disebutkan;
وعن حكيْم بن حزام رضى الله عنهما عن النّبيّ صلّى الله عليْه وسلّم قال (اليد العليا خير منْ يد السّفلى، وابْدأ بمنْ تعول وخيْر الصّدقة عنْ ظهر غنى ومنْ يسْتعْففْ يعفّه الله ومنْ يسْتغْن يغْنه الله) متفق عليه ,والفظ للبخارى
Dari Hakim putra Hizam, ra., dari Rasulullah saw., beliau bersabda; “Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah, dahulukanlah orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-baiknya sedekah itu ialah lebihnya kebutuhan sendiri. Dan barang siapa memelihara kehormatannya, maka Allah akan memeliharanya. Dan barang siapa mencukupkan akan dirinya, maka Allah akan beri kecukupan padanya.” (H.R Bukhari).[6]
Hadis ini menjelaskan bahwa kita sebagai orang yang tangannya di atas hendaklah lebih dahulu memulai atau mendahulukan pemberiannya kepada keluarga setelah itu barulah kepada yang lain. Di samping itu didalam hadis itu dijelaskan bahwa Allah akan mencukupi seseorang yang menuntut atau bertekad menjadikan dirinya berkecukupan tidak mau meminta belas kasihan orang lain. Ungkapan ini dapat dipahami bahwa sangatlah bijak dan dianjurkan bagi orang kaya atau yang berkecukupan agar memberi kepada yang miskin dengan pemberian yang dapat menjadi modal usahanya untuk dia dapat menjadi orang yang mempunyai usaha sehingga pada saatnya nanti ia tidak lagi menjadi orang yang meminta-minta (mengharap belas kasihan orang).
D. Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti watak, karakter. Toto Tasmara memaknai ethos dengan sesuatu yang diyakini, cara berbuat, sikap serta persepsi terhadap nilai bekerja. John M. Echols dan Hasan Shadily memaknai ethos adalah karakteristik, sikap, kebiasaan, atau kepercayaan dan seterusnya yang bersifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok orang atau manusia. Secara terminologis, ethos digunakan dalam tiga pengertian, yaitu: (1) suatu aturan umum atau cara hidup, (2) suatu tatanan dari perilaku, (3) penyelidikan tentang jalan hidup dan seperanngkat aturan tingkah laku
Sementara kerja adalah segala kegiatan ekonomis yang dimaksudkan untuk memperoleh upah, baik berupa kerja fisik material atau kerja intelektual. Sedangkan menurut Toto Tasmara, kerja adalah segala aktifitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani), dan di dalam mencapai tujuannya tersebut dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagi bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT. Sedangkan kerja keras berarti bekerja dengan segala penuh kesungguhan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
E.  Evaluasi Kompetensi
1.      Dalam surat Al Mujadalah ayat : 11 Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan ..............
a. beramal sholeh d. bersedekah dan menunaikan zakat
b. bekerja keras e. beribadah
c. berilmu pengetahuan
2.      Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya. Makna yang tersirat dari pernyataan tersebut adalah ..........
a. semangat hidup d. etos kerja
b. cita-cita yang mulia e. sifat pantang menyerah
c. kepribadian yang baik
3. Di bawah ini merupakan diskripsi dan sikap kerja keras, kecuali ............
a. berusaha terus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
b. suka berangan-angan tentang kehidupan masa depan yang bahagia
c. kegagalan menjadi cambuk untuk bekerja lebih baik lagi
d. tidak suka menunda-nunda pekerjaan
e. tugas dilaksanakan terprogram
3.      Salah satu manfaat bekerja keras dalam kehidupan sehari hari antara lain ...........
a. sebagai sarana untuk meraih popularitas
b. untuk mendapatkan pujian dari masyarakat
c. Menghilangkan kehormatan diri, karena diperbudak harta
d. memperkokoh karakter pribadi, tabah dan sabar dalam segala keadaan
e. memperlemah kesehatan tubuh dan mental
4.      Etos kerja memiliki pengertian ...........................
a. bekerja menurut keahliannya
b. tempat kerja yang baik
c. waktu kerja yang baik
d. semangat kerja yang baik
e. cara kerja yang baik
5.      Panjang angan-angan ( thulul amal ), adalah sifat yang dengan etos kerja ...........
a. bertentangan d. serupa
b. sejalan e. berhubungan
c. sesuai
6.      Tujuan diciptakannya manusia oleh Allah SWT di dunia in adalah ............
a. menikmati kehidupan duniawi d. beribadah kepada Allah
b. memperkaya diri e. meyelamatkan dunia
c. menguasai manusia
7.      Perintah Allah SWT agar kita bekerja dan berusaha secara maksimal bertujuan agar kita dapat ..............
a. hidup kekal d. menikmati hidup yang sepuas-puasnya
b. memiliki harta yang melimpah e. menjalankan kholifah di muka bumi
c. dapat bersedekah
8.      Yang dimaksud bertebaranlah kamu di muka bumi, dalam surat Al Jumu'ah ayat 10 adalah ...........
a. himbauan untuk tidak mengelompok dan menekuni profesi
b. larangan untuk tetap tinggal di masjid
c. menciptakan kreativitas
d. jalan-jalan untuk mencari pengalaman
e. melakukan kerja produktif
9.      Pekerjaan jenis apapun tetap dipandang baik dan mulia selama.............
a. mendatangkan hasil yang memuaskan
b. tidak bertentangan dengan syariat Islam
c. mendatangkan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat
d. dilakukan tidak karena terpaksa
e. belum ada pilihan yang lebih baik
10.  Keseimbangan antara bekerja dan beribadah dalam kehidupan akan menciptakan pribadi seorang muslim yang ...............
a. pemalas dan enggan berusaha
b. pekerja keras dan ahli ibadah yang taat
c. pesimis dan berkarakter lemah
d. serakah akan dunia dan lupa akhirat
e. lupa dunia dan mementingkan akhirat





No comments:

Post a Comment