Thursday, January 17, 2019

Perang Dunia I


Perang Dunia I


BAB 1
PENDAHULUAN

A.                Latar belakang
Pada masa Perang Dunia I, dunia mengalami suatu peristiwa yang sangat dramatis menyangkut peradaban manusia, dimana perang tersebutlah telah mengakibatkan korban yang besar. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan perlengkapan dan senjata tempur yang efektif. Perang Dunia I telah memasuki babak baru kemajuan teknologi, khususnya persenjataan dan sistem angkutan atau logistik yang sudah mengenal kapal mesin dan kereta api.
Liga Bangsa-Bangsa (LBB-League of Nations) didirikan sebagai hasil dari perjanjian Versailes. Setelah  Jerman dan pendukungnya menyerah kepada sekutu pada November 1918 yang menandakan berakhirnya Perang Dunia I. Negara-negara pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni 1919.  Konferensi tersebut dihadiri oleh 70 delegasi yang mewakili 27 negara pemenang.








BAB II
PEMBAHASAN
KONSEKUENSI POLITIS, EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA PERANG DUNIA 1 BAGI DUNIA

A.    Kemunduran Eropa dalam segala bidang
            Kemunduran ekonomi dan militer Eropa lumpuh karena angka kematian yang tinggi. Di Prancis misalnya 20% dari laki-laki muda yang memenuhi syarat untuk dinas militer tewas dalam perang. Kerusakan infrastruktur kerusakan jalan, rel kereta api dan yang lainnya. Selama perang terjadi blokade dan gangguan pengiriman barang. Biaya perang diperkirakan sekitar 195,6 miliar dolar AS (disesuaikan dengan nilai dolar tahun 1990)

B.     Runtuhnya 4 Kekaisaran Besar
Runtuhnya kekaisaran – kekaisaran membuka jalan bagi terbentuknya negara yang baru, seperti Yugoslafia, Cekoslovakia, Austria, Hungarai yang menjaga Rusia dari kaum komunis.

C.    Berkembangnya Komunisme
Ketika manifest des kommunistishen karya karl Marx dan friedrich Engels (Februari 21, 1848) paham ini berpendapatbahwa politik kapitalisme tidak saja gagal memperbaiki nasib kaum buruh dan tidak adil karena menerapkan kekayaan (alat-alat produksi) pada segelintir orang serta menjadikan sebagian besar (yaitu buruh) hanya sebagai alat produksi. Saat perang dunia I berlangsung paham ini sudah tersebar luas di negara Eropa. Pasca perang Dunia I paham ini semakin diminati, terutama ditengah krisis social ekonomi yang parah akibat perang.
Rusia sebagai negara pelopor karena keterlibatan Rusia dibawah rezim tsar dalam perang dunia I hal ini pemicu atisipasi dan ketidakpuasan dikalangan rakyat Rusia terutama para petani dan buruh karena pihak yang paling menderita selama perang.
Puncak dari kekecewaan tersebut adalah ketika kaum komunis (Kaum Boseuik) menggerakan masa buruh dan petani mendirikan Uni Soviet (secara harfiah berarti perserikatan buruh yang beraliran komunis. Menurut pemimpin Rusia pada waktu itu Vladimir Lenin (1870 – 1924) perang tersebut menambah penderitaan kaum buruh karena menempatkan “umpan peluru” bagi militer dan pemerintah Rusia yang berjuis-kapitalis dengan dipelopori oleh Uni Soviet Lenin bercita-cita agar seluruh dunia dipimpin oleh kaum suviet / kaum komunis

D.    Berkembangnya Fasisme di Italia dan Jerman
Meskipun Italia berada dipihak pemanang, perang telah mengurus sumber dayanya dan negara terbelit hutang. Bangkitnya komunisme di Rusia mendapat banyak perhatian orang-orang Italia khususnya pemilik tanah dan pelaku Industri yang kaya takut kehilangan tanah mereka. Kekecewaan Italia karena telah dirugikan oleh perjanjian Versailes yaitu kehilangan wilayah di Dalmatia. Adalia dan Aegea ketiga wilayah tersebut dijanjikan sebagai milik Italia sebagai imbalan atas kesediaan mereka berpihak pada sekutu dan adanya krisis kepemimpinan dalam pemerintahan Italia.
Kondisi-kondisi pasca perang di Jerman. Situasi ekonomi yang sulit akibat hiperinflasi dan menumpuknya hutang pasca perang, tidak populernya Republik Weimer karena dianggap tidak becus mengatasi masalah-masalah negara terutama krisis ekonomi, dan tumbuhnya nasionalisme dan patriotrisme dikalangan pemuda yang tumbuh dibawah agitasi dan kampanye propaganda selama masa perang.

E.     Genosida terhadap orang-orang Armenra
            Pada saat itu Armenia dibawah kekuasaan ottoman (1915-1918) mengakibatkan kematian 1,5 juta orang Armenia dengan tuduhan menolak wajib militer dan berada dipihak Rusia selama perang.

F.     Berkembangan Seni
Kekecewaan setelah perang ini terwujud dalam beberapa cara memicu gerakan seni, sastra, filsafat, musik dan budaya. Seni pasca perang bersifat suram dan sinis, melawan tatanan, meninggalkan tradisi gerakan – gerakan abstrak seperti surealisme, minimalisme dan futurisme berkembang selain itu rakyat yang kecewa beralih ke nihilisme, dadaisme, dan berbagai filsafat-filsafat skeptis radikal. Selanjutnya kaum muda menuduh kaum tua sebagai penyebab perang, yang berdampak pada semakin berkurangnya sikap hormat anak muda pada orang tuannya.


G.    Awal Penderitaan bagi Bangsa Palestina
Saat perang dunia I pecah (1914 – 1918). Kekaisaran otonam memilih menjadi sekutu Jerman itu berarti otonam bersebrangan dengan Inggris d an Perancis. Situasi ini diamati dengan baik oleh kelompok uonis yang semakin kuat dan para pelopor pergerakan Nasionalisme Arab.
Demi kepentingan masing-masing kelompok uonis maupun arab melakukan berbagai upaya diplomatik salah satunya korespondensi yang berlangsung (1914-1915) antara pemimpin mekkah Hussein bin Ali dan komisioner tinggi Inggris di Mesir Sir Henry memohon intinya bahawa bangsa arab berjanji akan bersekutu dengan Inggris dan sebagai imbalan disaat perang inggris harus mengakui negara-negara arab. Kemudian terungkap bahwa Inggris dan Perancis menandatangani perjanjian rykes-Piscor Gerilya diplomatik juga dilakukan kelompok zionis, pemimpin komunis Yahudi di Inggris, Baron Rothsochild membangun hubungan dengan menteri luar negeri Arthur James Balfour. Setelah itu Balfour membuat pernyataan pada 2 November 1917 (Deklarasi Balfour) yang isisnya bahwa Inggris akan mengupayakan Palestina sebagai rumah bagi bangsa Yahudi tetapi dengan jaminan tidak akan menggagu hak keagamaan dan sipil warga non-Yahudi di Palestina. Tak heran jika Deklarasi Balfour dianggap sebagai terbentuknya negara Yahudi / Israel saat ini.
Perjanjian Damai server (10 Agustus 1920) antara Ottonam dan sekutu intinya adalah pembagian wilayah milik kekaisaran Ottonam pembagian ini meliputi Prancis (suriah, Libanon). Iran dan Palestina berada dibawah mandat Inggris menempatkan Faisal Putra pemimpin Mekkah Hussein bin Ali sebagai raja Irak. Palestina dibagi menjadi dua, sebelah timur (Trans Jordania diberikan kepada Abdullah Putra lain daru Hussein bin Ali) bagian barat (Palestina dibawah kendali Inggris karena mendapat perlindungan Inggris Imigrasi Yahudi tumbuh pesat antara 1919-1926 sedikitnya 90.000imigrasi Yahudi tiba di Palestina mereka menempati komunitas-komunitas Yahudi yang didirikan diatas tanah yang diberi secara ilegal oleh agen-agen zionis dari para tuan tanah Arab dan menggusur para petani penggarap Arab. Kondisi ini membuat warga Arab Palestina merasa disingkirkan, dan semakin menumbuhkan nasionalisme di Palestina.
Pada tahun 1920-an hubungan antara kelompok Yahudi dan Arab di Palestina memanas dan bentrok kekerasan antara kedua kubu sering terjadi hingga sekarang.

H.     Pengaruh Perang Dunia I bagi Indonesia
1.      Dokrin Wilson dan meningkatkan gerakan Nasionalisme
Dokrin Wilson secara implisit menyatakan sudah saatnya penjajahan atas bangsa lain diakhiri / perdamaian abadi yang berlandaskan kerja sama serta sikap saling menghormati dibangun untuk mewujudkan perdamaian abadi Wilson memprakasai terbentuknya LBB (10 Januari 1920) visinya “Harus ada sebuah komunitas kekuasaan, bukan keseimbangan kekuasaan, bukan persaingan organisasi, melainkan sebuah perdamaian terorganisasi.”
2.      Berkembangnya paham komunisme
Pertama kali dibawa oleh H.J.E.M. Sneeviliet (1913) ia seorang salah satu anggota daro social. Democratishe Arbeiderspasrtij (SDAP) / partais buruh social. Demokrasi di Belanda pada tahun 1914, ia mendirikan sebuah organisasi yang bercorak marxis bernama Indische Social Democratische Veroening (ISDV) yang berpusat di Semarang. Awalnya komunisme tidak mendapat tanggapan di Indonesia. Kemudian Sneevliet bergabung dengan organisasi lain. Ide ini tidak berhasil diwujudkan. Akhirnya ISDV menjalin hubungan dengan tokoh sarekat Islam (SI) politik Infiltrasi (menyuap) ISDV berhasil memengaruhi 2 orang pimpinan SI cabang Semarang yang terkenal militan dan berbakat yaitu Semaun dan Darsono. Pada tahun 1948, Musso pernah mengajukan agar Indonesia tergabung dalam uni soviet.
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Penyebab Perang Dunia I, yang dimulai di EropaTengah pada akhir Juli 1914, termasuk faktor saling terkait, seperti konflik dan permusuhan dari empat dekade menjelang perang. Militerismealiansi,imperialisme, dan nasionalisme juga memainkan peran utama dalam konflik ini. Meskipun begitu, asal usul langsung dari perang terletak pada keputusan yang diambil oleh para negarawan dan jenderal selama Krisis 1914casus belli yang merupakanpembunuhan Archduke Franz Ferdinand dari Austriadan istrinya oleh Gavrilo Princip, seorang Serbia
Sedangkan Liga Bangsa Bangsa merupakan organisasi Internasional yang dibentuk sejak Perang Dunia I telah berakhir. LBB sebenarnya merupakan alat yang bersifat imperialistik bagi negara-negara Barat.LBB dibangun melalui perjanjian khusus (konferensi perjanjian Paris 1919) dengan basis keinginan untuk mewjudkan kerjasama yang damai antar negara dan memberikan jaminan yang saling menguntungkan atas kemerdekaan politik dan integrasi wilayah bangsa besar dan kecil namun organisasi ini kemudian dalam jangka waktu panjang, seiring dengan meletusnya PD II, LBB tidak pernah menjadi organisasi internasional yang kuat karena tidak mampu mengendalikan negara-negara yang ingin berkuasa dan juga sangat agresif, terlebih lagi terdapat sistem pengambilan keputusan yang berinti padaayat 16 menunjukkan ketidankonsistenan organisasi ini dalam menjatuhkan sanksi, akibatnya beberapa negara. Kemudian membelot, seperti Inggris dan Prancis yang tidak pernah menganggap LBB sebagai institusi penting dan menolak menyusun kebijakan luar negerinya sesuai dgn ketentuan LBB, serta senat AS yang ada akhirnya menolak retifikasi perjanjian LBB.

B.   Saran
Penulis berharap kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada penulis sendiri, untuk dapat mengetahui dan memahami sebab-sebab terjadi perang dunia 1 dan sejarah terbentuknya liga bangsa-bangsa Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.




















DAFTAR PUSTAKA

J.G. Strake. 1984. Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesembilan. Aksara Persada Indonesia.
Sumaryo Suryokusumo. 1990. Hukum Organisasi Internasional Jakarta: Universitas Indonesia.


No comments:

Post a Comment