Perang Dunia I
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pada masa
Perang Dunia I, dunia mengalami suatu peristiwa yang sangat dramatis menyangkut
peradaban manusia, dimana perang tersebutlah telah mengakibatkan korban yang
besar. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan perlengkapan dan senjata tempur
yang efektif. Perang Dunia I telah memasuki babak baru kemajuan teknologi,
khususnya persenjataan dan sistem angkutan atau logistik yang sudah mengenal
kapal mesin dan kereta api.
Liga
Bangsa-Bangsa (LBB-League of Nations) didirikan sebagai hasil dari perjanjian
Versailes. Setelah Jerman dan pendukungnya menyerah kepada sekutu
pada November 1918 yang menandakan berakhirnya Perang Dunia I. Negara-negara
pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni
1919. Konferensi tersebut dihadiri oleh 70 delegasi yang mewakili 27
negara pemenang.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEKUENSI
POLITIS, EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA PERANG DUNIA 1 BAGI DUNIA
A.
Kemunduran Eropa dalam
segala bidang
Kemunduran
ekonomi dan militer Eropa lumpuh karena angka kematian yang tinggi. Di Prancis
misalnya 20% dari laki-laki muda yang memenuhi syarat untuk dinas militer tewas
dalam perang. Kerusakan infrastruktur kerusakan jalan, rel kereta api dan yang
lainnya. Selama perang terjadi blokade dan gangguan pengiriman barang. Biaya
perang diperkirakan sekitar 195,6 miliar dolar AS (disesuaikan dengan nilai
dolar tahun 1990)
B.
Runtuhnya 4 Kekaisaran
Besar
Runtuhnya kekaisaran –
kekaisaran membuka jalan bagi terbentuknya negara yang baru, seperti
Yugoslafia, Cekoslovakia, Austria, Hungarai yang menjaga Rusia dari kaum
komunis.
C.
Berkembangnya Komunisme
Ketika manifest des kommunistishen karya karl
Marx dan friedrich Engels (Februari 21, 1848) paham ini berpendapatbahwa
politik kapitalisme tidak saja gagal memperbaiki nasib kaum buruh dan tidak
adil karena menerapkan kekayaan (alat-alat produksi) pada segelintir orang
serta menjadikan sebagian besar (yaitu buruh) hanya sebagai alat produksi. Saat
perang dunia I berlangsung paham ini sudah tersebar luas di negara Eropa. Pasca
perang Dunia I paham ini semakin diminati, terutama ditengah krisis social
ekonomi yang parah akibat perang.
Rusia sebagai negara pelopor karena
keterlibatan Rusia dibawah rezim tsar dalam perang dunia I hal ini pemicu
atisipasi dan ketidakpuasan dikalangan rakyat Rusia terutama para petani dan
buruh karena pihak yang paling menderita selama perang.
Puncak dari kekecewaan tersebut adalah ketika
kaum komunis (Kaum Boseuik) menggerakan masa buruh dan petani mendirikan Uni
Soviet (secara harfiah berarti perserikatan buruh yang beraliran komunis.
Menurut pemimpin Rusia pada waktu itu Vladimir Lenin (1870 – 1924) perang
tersebut menambah penderitaan kaum buruh karena menempatkan “umpan peluru” bagi
militer dan pemerintah Rusia yang berjuis-kapitalis dengan dipelopori oleh Uni
Soviet Lenin bercita-cita agar seluruh dunia dipimpin oleh kaum suviet / kaum
komunis
D.
Berkembangnya Fasisme di
Italia dan Jerman
Meskipun Italia berada dipihak pemanang,
perang telah mengurus sumber dayanya dan negara terbelit hutang. Bangkitnya
komunisme di Rusia mendapat banyak perhatian orang-orang Italia khususnya
pemilik tanah dan pelaku Industri yang kaya takut kehilangan tanah mereka.
Kekecewaan Italia karena telah dirugikan oleh perjanjian Versailes yaitu
kehilangan wilayah di Dalmatia. Adalia dan Aegea ketiga wilayah tersebut
dijanjikan sebagai milik Italia sebagai imbalan atas kesediaan mereka berpihak
pada sekutu dan adanya krisis kepemimpinan dalam pemerintahan Italia.
Kondisi-kondisi pasca perang di Jerman.
Situasi ekonomi yang sulit akibat hiperinflasi dan menumpuknya hutang pasca
perang, tidak populernya Republik Weimer karena dianggap tidak becus mengatasi
masalah-masalah negara terutama krisis ekonomi, dan tumbuhnya nasionalisme dan
patriotrisme dikalangan pemuda yang tumbuh dibawah agitasi dan kampanye
propaganda selama masa perang.
E.
Genosida terhadap
orang-orang Armenra
Pada saat itu Armenia dibawah
kekuasaan ottoman (1915-1918) mengakibatkan kematian 1,5 juta orang Armenia
dengan tuduhan menolak wajib militer dan berada dipihak Rusia selama perang.
F.
Berkembangan Seni
Kekecewaan setelah perang ini terwujud dalam
beberapa cara memicu gerakan seni, sastra, filsafat, musik dan budaya. Seni
pasca perang bersifat suram dan sinis, melawan tatanan, meninggalkan tradisi
gerakan – gerakan abstrak seperti surealisme, minimalisme dan futurisme
berkembang selain itu rakyat yang kecewa beralih ke nihilisme, dadaisme, dan berbagai
filsafat-filsafat skeptis radikal. Selanjutnya kaum muda menuduh kaum tua
sebagai penyebab perang, yang berdampak pada semakin berkurangnya sikap hormat
anak muda pada orang tuannya.
G.
Awal Penderitaan bagi
Bangsa Palestina
Saat perang dunia I pecah (1914 – 1918).
Kekaisaran otonam memilih menjadi sekutu Jerman itu berarti otonam bersebrangan
dengan Inggris d an Perancis. Situasi ini diamati dengan baik oleh kelompok
uonis yang semakin kuat dan para pelopor pergerakan Nasionalisme Arab.
Demi kepentingan masing-masing kelompok uonis
maupun arab melakukan berbagai upaya diplomatik salah satunya korespondensi
yang berlangsung (1914-1915) antara pemimpin mekkah Hussein bin Ali dan
komisioner tinggi Inggris di Mesir Sir Henry memohon intinya bahawa bangsa arab
berjanji akan bersekutu dengan Inggris dan sebagai imbalan disaat perang
inggris harus mengakui negara-negara arab. Kemudian terungkap bahwa Inggris dan
Perancis menandatangani perjanjian rykes-Piscor Gerilya diplomatik juga
dilakukan kelompok zionis, pemimpin komunis Yahudi di Inggris, Baron
Rothsochild membangun hubungan dengan menteri luar negeri Arthur James Balfour.
Setelah itu Balfour membuat pernyataan pada 2 November 1917 (Deklarasi Balfour)
yang isisnya bahwa Inggris akan mengupayakan Palestina sebagai rumah bagi
bangsa Yahudi tetapi dengan jaminan tidak akan menggagu hak keagamaan dan sipil
warga non-Yahudi di Palestina. Tak heran jika Deklarasi Balfour dianggap
sebagai terbentuknya negara Yahudi / Israel saat ini.
Perjanjian Damai server (10 Agustus 1920)
antara Ottonam dan sekutu intinya adalah pembagian wilayah milik kekaisaran
Ottonam pembagian ini meliputi Prancis (suriah, Libanon). Iran dan Palestina
berada dibawah mandat Inggris menempatkan Faisal Putra pemimpin Mekkah Hussein
bin Ali sebagai raja Irak. Palestina dibagi menjadi dua, sebelah timur (Trans
Jordania diberikan kepada Abdullah Putra lain daru Hussein bin Ali) bagian
barat (Palestina dibawah kendali Inggris karena mendapat perlindungan Inggris
Imigrasi Yahudi tumbuh pesat antara 1919-1926 sedikitnya 90.000imigrasi Yahudi
tiba di Palestina mereka menempati komunitas-komunitas Yahudi yang didirikan
diatas tanah yang diberi secara ilegal oleh agen-agen zionis dari para tuan
tanah Arab dan menggusur para petani penggarap Arab. Kondisi ini membuat warga
Arab Palestina merasa disingkirkan, dan semakin menumbuhkan nasionalisme di
Palestina.
Pada tahun 1920-an hubungan antara kelompok
Yahudi dan Arab di Palestina memanas dan bentrok kekerasan antara kedua kubu
sering terjadi hingga sekarang.
H.
Pengaruh Perang Dunia I bagi Indonesia
1. Dokrin Wilson dan meningkatkan gerakan
Nasionalisme
Dokrin Wilson secara implisit menyatakan sudah saatnya penjajahan atas
bangsa lain diakhiri / perdamaian abadi yang berlandaskan kerja sama serta
sikap saling menghormati dibangun untuk mewujudkan perdamaian abadi Wilson
memprakasai terbentuknya LBB (10 Januari 1920) visinya “Harus ada sebuah
komunitas kekuasaan, bukan keseimbangan kekuasaan, bukan persaingan organisasi,
melainkan sebuah perdamaian terorganisasi.”
2. Berkembangnya paham komunisme
Pertama kali dibawa oleh H.J.E.M. Sneeviliet (1913) ia seorang salah
satu anggota daro social. Democratishe Arbeiderspasrtij (SDAP) / partais buruh
social. Demokrasi di Belanda pada tahun 1914, ia mendirikan sebuah organisasi
yang bercorak marxis bernama Indische Social Democratische Veroening (ISDV)
yang berpusat di Semarang. Awalnya komunisme tidak mendapat tanggapan di
Indonesia. Kemudian Sneevliet bergabung dengan organisasi lain. Ide ini tidak
berhasil diwujudkan. Akhirnya ISDV menjalin hubungan dengan tokoh sarekat Islam
(SI) politik Infiltrasi (menyuap) ISDV berhasil memengaruhi 2 orang pimpinan SI
cabang Semarang yang terkenal militan dan berbakat yaitu Semaun dan Darsono.
Pada tahun 1948, Musso pernah mengajukan agar Indonesia tergabung dalam uni
soviet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab Perang Dunia I, yang dimulai di EropaTengah pada akhir Juli 1914, termasuk faktor saling terkait, seperti
konflik dan permusuhan dari empat dekade menjelang perang. Militerisme, aliansi,imperialisme, dan nasionalisme juga memainkan peran utama dalam konflik
ini. Meskipun begitu, asal usul langsung dari perang terletak pada keputusan
yang diambil oleh para negarawan dan jenderal selama Krisis
1914, casus belli yang merupakanpembunuhan Archduke Franz Ferdinand dari Austriadan istrinya oleh Gavrilo Princip, seorang Serbia
Sedangkan Liga Bangsa Bangsa merupakan organisasi
Internasional yang dibentuk sejak Perang Dunia I telah berakhir. LBB sebenarnya
merupakan alat yang bersifat imperialistik bagi negara-negara Barat.LBB
dibangun melalui perjanjian khusus (konferensi perjanjian Paris 1919) dengan
basis keinginan untuk mewjudkan kerjasama yang damai antar negara dan
memberikan jaminan yang saling menguntungkan atas kemerdekaan politik dan
integrasi wilayah bangsa besar dan kecil namun organisasi ini kemudian dalam
jangka waktu panjang, seiring dengan meletusnya PD II, LBB tidak pernah menjadi
organisasi internasional yang kuat karena tidak mampu mengendalikan
negara-negara yang ingin berkuasa dan juga sangat agresif, terlebih lagi
terdapat sistem pengambilan keputusan yang berinti padaayat 16 menunjukkan
ketidankonsistenan organisasi ini dalam menjatuhkan sanksi, akibatnya beberapa
negara. Kemudian membelot, seperti Inggris dan Prancis yang tidak pernah menganggap
LBB sebagai institusi penting dan menolak menyusun kebijakan luar
negerinya sesuai dgn ketentuan LBB, serta senat AS yang ada akhirnya menolak
retifikasi perjanjian LBB.
B. Saran
Penulis
berharap kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada penulis sendiri, untuk
dapat mengetahui dan memahami sebab-sebab terjadi perang dunia 1 dan sejarah
terbentuknya liga bangsa-bangsa Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
J.G. Strake. 1984.
Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesembilan. Aksara Persada Indonesia.
Sumaryo Suryokusumo. 1990.
Hukum Organisasi Internasional Jakarta: Universitas Indonesia.
No comments:
Post a Comment