BERKOMPETISI
DALAM KEBAIKAN
A.
Kajian QS. AL Maidah 5:48
surat al-maidah (5) ayat 48
Artinya :
Dan Kami telah
turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Isi kandungannya dan assabun nuzul :
Yang ditekankan dalam ayat ini adalah mengingatkan
umat islam agar jangan sampai bersikap dan berperilaku seperti umat terdahulu,
misalnya umat Nabi Musa a.s. dan umat
Nabi Isa a.s. yang tidak mengamalkan dan menegakkan apa yang terkandung dalam
kitab suci yang diturunkan kepada mereka. Sikap yang benar terhadap kitab suci
adalah menaati dan mengamalkan, bukan mencari-cari alasan agar dapat
mengelabui, mengubahnya, atau hanya ingin menuruti hawa nafsu.
Setiap umat memiliki syariat
tersendiri. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan masyarakat, maka
syariat juga mengalami perubahan. Aspek yang tidak berubah adalah dasar dari
landasan agama, yakni tauhid atau keimanan. Taurat, Injil, dan Al-Qur’an
memiliki ciri khas masing-masing di bidang keimanan dan pengabdian, yaitu hanya
kepada Allah SWT.
Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa Allah Swt mengutus para nabi dan menurunkan syariat kepada
umat manusia untuk memberi petunjuk kepada manusia sepanjang sejarah. sebagian
dari ajaran-ajaran mereka disembunyikan atau diselewengkan. Sebagai ganti
ajarah para nabi, mereka membuat ajaran sendiri yang bersifat khurafat dan
khayalan. Sementara ayat ini menyinggung kedudukan tinggi al-Quran
sebagai pembenar kitab-kitab samawi, juga menyebutnya sebagai penjaga
kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran
para nabi terdahulu, al-Quran juga sepenuhnya memelihara keaslian
ajaran itu dan menyempurnakannya.
Dari
ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Al-Quran
bila dibandingkan dengan kitab-kitab samawi terdahulu memiliki
kemuliaan dan keistimewaan.
2. Bahaya
yang mengancam para tokoh masyarakat ialah ketidakpedulian terhadap hakikat
ilahi demi menarik simpati manusia, serta menuruti keinginan mereka yang tidak
pada tempatnya.
3. Salah
satu dari sarana cobaan Allah ialah adanya perbedaan agama di sepanjang
sejarah, sehingga dapat memperjelas siapa gerangan yang bisa
menerima kebenaran, serta siapa yang ekstrim dan keras kepala.
B.
Kajian
Hadis tentang Berkompetisi dalam kebaikan
1. Terjemah
Hadits
Abu
Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Segera beramal sebelum datangnya
fitnah-fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari, seorang laki-laki
dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari, seorang
laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual
agamanya dengan barang kenikmatan dunia.” (HR.Muslim).
2. Isi dan Kandungan Hadits
a.
Perintah
untuk bersegera untuk melakukan amal sholeh sebelum hilang
kesempatan.
b. Informasi bahawa fitnah itu
berkonotasi kegelapan dan kesesatan, seperti
gelapnya malam tanpa pelita yang membuat
manusia mudah tersesat.
c.
Keimanan
manusia itu bersifat fluktuatif (pasang-surut),tidak stabil,terkadang
menguat dan terkadang melemah. Pada saat
iman melemah, perhiasan dunia
menjadi paling berharga di matanya
sehingga akhirat terlupakan (ditukar dengan
kenikmatan duniawi).
C.
Makna
Kompetisi dalam Kebaikan
1. Pengertian Kompetisi dan Kebaikan
Kata ‘kompetisi’ menurut KBBI
artinya persaingan. Kebaikan, artinya sifat baik; perbuatan baik; sifat manusia
yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku.
Kata ‘kebaikan’ menurut ajaran islam
dapat diartikan sebagai ‘amal sholeh’. Jadi, kompetisi dalam kebaikan adalah
melakukan persaingan atau berlomba untuk melakukan kebaikan atau amal sholeh.
Secara terminologis, amal sholeh adalah segala perbuatan yang tidak merusak
atau menghilangkan kerusakan. Amal sholeh juga adalah perbuatan yang
mendatangkan maslahat atau sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri
dan orang lain.
2. Kriteria Perbuatan
Baik atau Amal Sholeh.
a.
Adanya
niat yang ikhlas karena Allah SWT.
b. Benar dalam melaksanakannya,
sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
c.
Bertujuan
hanya mencari ridha Allah SWT.
3. Macam-macam Perbuatan Baik atau Amal Sholeh.
a.
Perbuatan
baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan Allah SWT.
b. Perbuatan baik atau amal sholeh yang
berkaitan dengan diri sendiri.
c.
Perbuatan
baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan sesama.
d. Perbuatan baik atau amal sholeh yang
berkaitan dengan lingkungan.
4.
Keuntungan Berbuat Kebaikan atau
Beramal Sholeh.
a.
Dianugrahi
kehidupan yang baik, sebagaimana firman ALLAH SWT. Berikut ini.
Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS.
An-Nahl/16: 97)
b. Memiliki rasa senang, sebagaimana
firman ALLAH SWT berikut ini.
Artinya: ”Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, kelak (ALLAH) Yang Maha Pengasih akan menanankan rasa kasih sayang
(dalam hati mereka).”(QS. Maryam/19: 96)
c.
Memproleh
pahala yang besar, sebagaimana firman ALLAH SWT berikut ini:
Artinya: ”Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat
amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatan.
Mereka sedikit tidak dirugikan (dizalimi).”(QS.
Al-An’am/6: 160)
d. Memperoleh kekuasaan atau kesuksesan
di muka bumi. Firman ALLAH SWT:
Artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu
yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orangn sebelum
mereka berkuasa.....” (QS.An-Nur/24: 55)
e.
Memperoleh
ampunan, sebagaimana firman ALLAH SWT berikut ini.
Artinya: “Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia.” (QS.Al-Hajj/22: 50)
f.
Memperoleh
jalan keluar atas permasalahan yang mereka hadapi dan memperoleh rezeki yang
tidak disangka-sangka. Firman ALLAH SWT:
Artinya: “......Barangsiapa bertaqwa kepada ALLAH, niscaya Dia akan
membuka jalan keluar baginya (2) Dan Dia memberikannya rezeki dari arah yang
tidak disangka-sangkanya (3)......” (QS.At-Talaq/65:
2-3)
g. Mendapatkan tempat yang baik di
akhirat.
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka
mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS.Ar-Ra’d/13: 29)
h. Memperoleh petunjuk dari ALLAH SWT
sebagaimana firman-Nya:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, niscaya diberi petunjuk oleh Tuhan karena keimanannya. Mereka di
dalam surga yang penuh kenikmatan, mengalir dibawah sungai-sungai.” (QS.Yunus/10: 9)
D.
Contoh
Perilaku yang Menampilakan Kompetisi dalam Kebaikan
1.
Mampu
memiliki 5 kecerdasan yaitu kecerdasan spiritual, intelektual, sosial,
emosional, dan fisik.
2.
Mampu
menjadi model atau usuwa, inofator, pemberi inspirasi, transformator,
motivator, dan educator dalam kehidupan.
3.
Mampu
mengambil keputusan yang tepat dan benar.
4.
Seseorang
yang memiliki kebiasaan berkata qaulan
sadida (QS. An-Nisa : 9), qaulan karima (QS.Al-Isra’ : 23), qaulan
baliga (QS.An-Nisa : 63), qaulan maisura (QS.Al-Isra’ : 28)
dan qaulan layyina (QS.Taha : 44).
E.
Evaluasi
Kompetensi
a)
Soal pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e.
1. Berikut ini adalah termasuk huruf-huruf
qalqalah. Adapun yang tidak termasuk di dalamnya adalah…
a. ﺪ
b. ﺥ
c. ﻖ
d. ﺐ
e. ﻄ
2. Dalam Q.S. Al Baqarah, 2 : 148
terdapat lafal , yaitu tanwin fathah yang diwaqofkan, termasuk bacaan…..
a. mad thabi’i
b. mad wajib muttasil
c. mad ‘iwad
d. mad jaiz
e. mad ‘arid
3. Dalam Q.S. Al Baqarah, 2 : 148
terdapat lafal artinya adalah…
a. dimana saja kamu berada
b. pasti akan mengumpulkan
c. maka berlomba-lombalah kamu dalam
kebajikan
d. dan bagi tiap-tiap umat itu ada
kiblat / syari’at masing-masing
e.janganlah kamu sekalian berbuat
boros
4. Berikut ini termasuk perilaku
Muslim/Muslimat yang mengamalkan kandungan Q.S. Al Baqarah, 2 : 148. Adapun
yang tidak termasuk di dalamnya adalah…
a. jika salat menghadap ke Baitullah
b. ikut lomba pelajar berprestasi
c. berlomba-lomba dalam mencari rezeki
yang halal
d. berlomba memperlihatkan amal
kebajikan kepada orang lain
e. berlomba dalam mewujudkan lingkungan
rumah yang bersih dan indah
5. Kitab-kitab Allah itu akan
diwariskan kepada…
a. manusia siapa sja yang menghendaki
b. orang yang mau mempelajarinya
c. orang-orang yang pandai dan berbudi
luhur
d. orang yang dipilih dari hamba-hamba-Nya
e. orang yang miskin tapi berakhlak
mulia
6. Q.S. Faatir adalah salah satu surat
yang terdapat dalam Kitab Al Qur’an, yaitu surat yang ke 35. Kata Faatir
mempunyai arti…
a. pencipta
b. binatang ternak
c. sapi betina
d. tempat tertinggi
e. malam hari
7. Dalam Q.S. Faatir, 35 : 32 ada lafal
ada tanwin dummah bertemu lam, bacaan tajwidnya adalah...
a. Izhar
b. idghom bigunnah
c. ikhfa’ syafawi
d. Ikhfa’
e. iqlab
8. Yang dimaksud dengan golongan
muqtashid dalam Q.S. Faatir, 35 : 32
adalah...
a. golongan orang-orang yang menganiaya diri sendiri
b. golongan orang-orang yang suka melakukan kerusakan
c. golongan orang-orang yang berbuat
kebajikan dan juga berbuat dosa
d. golongan orang-orang yang suka berbuat kejahatan
e. golongan orang-orang yang gemar
berbuat kebajikan
9. Orang yang bersegera melakukan amal
kebajikan akan memperoleh imbalan Surga “ Adn “ . pernyataan itu dijelaskan
dalam Al Qur’an…
a. Surat Al Baqarah ayat 149
b. Surat Al Fatir ayat 33
c. Surat Al Baqarah ayat 148
d. Surat Al Alaq 1 - 5
e. Surat Al Fatir ayat 32
10. Perilaku umat Islam yang
mencerminkan golongan “ saabiqun bil khairat” adalah…
a. ketika terdengar suara azan segera
menunaikan salat
b. ketika terdengar bel berbunyi segera
masuk kelas dan belajar
c. ketika datang bulan ramadhan segera
berpuasa
d. ketika melihat orang yang sengsara
bersegera menolongnya
e. ketika melihat uang yang tercecer
segera mengambilnya
Arigatou
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSudah
ReplyDeleteSudah pak
ReplyDeleteSaya sudah pak
ReplyDeleteSudah
ReplyDeleteKalian saja?
ReplyDeleteKalian saha?
DeletePPERMISI... IZIN COPYPASTE
ReplyDeletebuseh bu indah ngambil dari sini kali ya :v
ReplyDeleteHmmmm, interesting
ReplyDelete